Diabetes Melitus (DM) dapat dicegah, segera kendalikan faktor risiko sejak anak-anak agar tidak terjadi komplikasi yang fatal, dengan cara mengkonsumsi sayur, buah dan membiasakan melakukan aktifitas fisik. Untuk itu orang tua, institusi pendidikan formal maupun informal, dan masyarakat memegang peranan penting dalam menurunkan angka kesakitan akibat DM.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH dalam sambutannya saat membuka acara Global Diabetes Walk dalam rangka hari Diabetes Sedunia tahun 2010 dengan tema Let’s Take Control of Diabetes Now (Ayo Cegah dan Kendalikan Diabetes Sekarang), Minggu (14/11/2010) di Ancol, Jakarta.
Menkes mengatakan, DM merupakan penyakit penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dengan jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 % setelah stroke, TB, Hipertensi, cedera dan Perinatal (hasil Riskesdas tahun 2007). DM disebabkan karena adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua–duanya di dalam tubuh manusia. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya kelainan tersebut ada yang tidak diketahui (idiopatik) dan ada yang disebabkan oleh gaya hidup/lifestyle seperti pola makan tidak sehat (kurang mengkonsumsi sayur dan buah) serta kurangnya aktifitas fisik dan kegemukan.
Dikatakan lebih lanjut, DM adalah salah satu penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah kasus DM di Indonesia yang berada di urutan ke- 4 setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar 8,4 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004), kata Menkes.
Resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Nomor 61/225 tanggal 20 Desember 2006 menetapkan bahwa tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day). Melalui peringatan ini PBB mengajak untuk melakukan kegiatan positif yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan pengendalian DM, ujar Menkes.
Menurut Menkes, kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan R.I. dalam pencegahan dan pengendalian DM dilakukan secara terintegrasi, berbasis masyarakat melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor termasuk swasta. Dengan demikian pengembangan kemitraan dengan berbagai unsur di masyarakat dan lintas sektor yang terkait dengan DM di setiap wilayah merupakan kegiatan yang penting dilakukan. Untuk itu pemahaman faktor risiko DM sangat penting diketahui, dimengerti dan dapat diterapkan oleh para pemegang program, pendidik, edukator maupun kader kesehatan dan masyarakat.
Sumber : Kementrian Kesehatan RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar