SELAMAT TEKA NANG BLOGE MAS AAN
Apa yang akan anda baca hanyalah pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, dan mudah-mudahan anda belum pernah membacanya.. Semoga dengan berkunjung kesini anda bisa tambah ilmu dan pengetahuan yang berkesan.. amiin

Rabu, 29 Desember 2010

Misteri Otak Kita


Saat Anda mendengar kisah komedi, mungkin Anda tertawa atau sedikitnya tersenyum. Padahal, apa yang diceritakan tersebut belum tentu benar, tetapi Anda sudah tertawa.

Itulah otak manusia, saat Anda nonton film tragedi, meskipun Anda tahu bahwa film tersebut hanya fiksi belaka, tetapi tidak jarang penonton ikut menangis.

Jika suatu musibah terjadi pada orang lain, musibah yang sangat mengerikan Anda akan merasa takut karena terbayang jika musibah tersebut menimpa Anda.

Jika Anda mengingat masa lalu, Anda bisa tersenyum atau bahkan bisa menagis melihat masa lalu Anda.

Pikiran tidak bisa membedakan mana yang nyata mana yang tidak. Sekali dia menangkap suatu sinyal dia akan memberikan perintah kepada anggota tubuh yang lainnya serta kepada perasaan Anda, tidak peduli hal tersebut nyata atau tidak nyata.

Saya teringat VCD Harun Yahya yang berjudul Rahasia Di Balik Materi. Dalam film itu Harun Yahya memberikan suatu analogi yang mengundang kita untuk merenung.

Untuk mengetahui keberadaan materi, otak hanya menerima sinyal dari indra kita. Kita mengetahu adanya meja karena Anda melihatnya, atau Anda menyentuhnya kemudian sinyal dari mata atau tangan Anda dikirim kepada otak, maka otak mengidentifikasikan bahwa meja tersebut ada dan dengan gambaran bentuk serta warnanya.

Harun Yahya memberikan suatu pengandaian, jika seandainya sinyal yang diberikan oleh mata atau tangan diganti oleh sinyal dari komputer, maka yang terbaca oleh pikiran akan persis seperti apa yang digambarkan oleh pikiran. Jika Anda pernah nonton Film Matrix, yah mirip-mirip seperti itu. Pada film tersebut diceritakan terjadi perkelahian yang seru padahal pada kenyataanya mereka hanya tidur saja dengan dihubungkannya otak dengan komputer.

Apa yang bisa Anda pelajari dari kenyataan seperti ini? Jika otak tidak bisa membedakan antara nyata atau tidak nyata, kita bisa menafaatkannya untuk sesuatu hal yang positif. Takut gagal akan menyebabkan orang sulit bertindak, padahal gagal tersebut masih hayalan. Kenapa anda tidak menghayal berhasil? Kenapa Anda tidak menggambarkan keberhasilan yang akan Anda dapatkan?

Jika pikiran Anda diberikan gambaran-gambaran positif maka akan sangat mempengaruhi tindakan Anda. Anda akan lebih bahagia, akan lebih dinamis, akan lebih berani, dan akan lebih kuat. Methode ini oleh para ahli Motivasi disebut dengan Visualization (visualisasi). Dengan memberikan visualisasi pada pikiran Anda, pikiran Anda akan memulai mencari cara untuk menggapai apa yang divisualisasikan tersebut. Cobalah!.


Oleh: Muttaqin

Jumat, 10 Desember 2010

Misteri-Misteri Terbesar di Bidang Sains


Walaupun peradaban manusia dan ilmu pengetahuan sudah mengalami kemajuan yang begitu pesat, namun beberapa beberapa hal masih menyisakan pertanyaan dan teka-teki.

Berikut ini adalah misteri-misteri dikompilasi oleh situs LiveSience, yang hingga kini masih belum bisa dipecahkan oleh 'pisau bedah' ilmu pengetahuan murni.

9. Apa yang terjadi saat gempa bumi terjadi?

Hingga kini manusia masih belum mengetahui apa yang terjadi ketika gempa bumi berlangsung. Padahal gempa bumi terjadi di dalam perut planet bumi, tepat di bawah kaki kita sendiri.

Hingga kini para pakar hanya bisa menjelaskan dari mana gempa bersumber dan patahan apa yang terlibat dalam peristiwa gempa tersebut, atau mungkin hanya memprediksi sampai kapan gempa susulan akan berlangsung.

Namun sampai kini mereka tak bisa secara pasti menjelaskan apa yang terjadi di dalam bumi ketika gempa berlangsung. Sifat dan perilaku kekuatan yang membuat patahan-patahan terus bergerak hingga kemudian akhirnya terjadi gempa hingga kini masih menjadi misteri.

"Masalah pergeseran pada gempa adalah salah satu hal yang paling dasar dari semua ilmu tentang kebumian. Namun itu masih menjadi cerita misteri yang berusia 30 tahun, yang belum terpecahkan," ujar Tom Heaton, seorang pakar geofisika dari Caltech.

8. Siapa Anda?

Kesadaran alamiah yang dimiliki manusia selama ini, masih membingungkan bagi para psikolog dan ilmuwan di bidang kognitif. Bagian dari jawaban pertanyaan mendasar di atas ada yang menjawab dengan sederhana: sesuatu yang memicu kita melakukan sesuatu, sudah menyatu dengan jaringan syaraf manusia.

Walaupun kita mengira bahwa apa yang kita lakukan adalah kehendak bebas, namun setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia juga dipengaruhi oleh proses tak sadar dan lingkungan sekitar.

Dan, bagaimana kita membuat sebuah keputusan secara sadar sehingga membuat manusia memiliki akal selain jiwa? Nah ini yang masih menjadi misteri.

7. Bagaimana kehidupan bisa terjadi di bumi?

Manusia telah menemukan bukti-bukti awal tentang adanya kehidupan kuman sederhana di bumi sejak sekitar 3 miliar tahun yang lalu. Namun, bagaimana kemudian kejadian awal dari kehidupan mahluk lain di bumi, hingga kini belum diketahui.

"Banyak teori dari asal kehidupan yang ditawarkan, namun sangat sulit untuk diterima dan dibuktikannya." kata Diana Northup, Cave Biologist dari University of New Mexico.

6. Bagaimana otak bekerja?

Hingga kini, belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana otak manusia bekerja. Dengan miliaran neuron dan masing-masing neuron memiliki ribuan koneksi, otak memang sangat sulit untuk diteliti.

"Kita semua berfikir bahwa kita bisa memahami otak kita, setidaknya melalui pengalaman kita sendiri. Padahal, pengalaman subyektif kita adalah panduan yang minim untuk menentukan bagaimana otak bekerja," ujar Scott Huettel, pakar dari Center for Cognitive Neuroscience dari Duke University.

Hingga kini peneliti belum bisa menentukan bagaimana neuron-neuron membentuk jaringan fungsional ketika manusia sedang belajar, mengingat, atau melakukan aktivitas lainnya, termasuk saat melihat, mendengar, bergerak, atau saat tengah dimabuk cinta.

5. Di mana bagian alam semesta lainnya?

Manusia memiliki banyak keterbatasan saat hendak meneliti alam semesta. "Itu disebut juga sisi kelam dari alam semesta," kata Michael Turner, seorang pakar kosmologi dari University of Chicago. Menurut dia misteri terbesar dari alam semesta adalah materi gelap dan energi gelap.

Walaupun para peneliti berusaha keras untuk mengeksplorasi hingga ke luar angkasa yang terjauh dan ke perut bumi yang terdalam, namun, diperkirakan baru 4 persen dari materi dan energi yang ditemukan. Sementara 96 persen lainnya masih belum bisa diketahui.

4. Apa yang menyebabkan gravitasi?

Walaupun gravitasi telah dipelajari sejak zaman Newton, namun bidang ini masih sedikit sekali diketahui oleh manusia. Gravitas tidak bisa dijelaskan oleh mode standar fisika. Para teoretisi meyakini gravitasi mungkin ada kaitannya dengan partikel kecil yang tak bermassa bernama graviton yang menimbulkan gaya gravitasi.

"Gravitasi sama sekali berbeda dengan gaya lain yang bisa dideskripsikan dalam model standar," kata Mark Jackson, pakar fisika teori dari Fermilab di Illinois AS."Saat Anda mengerjakan perhitungan interaksi gravitasional kecil, maka Anda akan mendapat jawaban yang ngawur. Matematika sama sekali tak bisa bekerja," kata dia.

3. Benarkah ada Teori Segalanya?

Para pakar biasanya memiliki standar model yang cukup baik untuk mendefinisikan segala sesuatu di alam semesta hingga ke bagian partikel terkecil, mulai dari magnetisme hingga ke atom-atom yang menyusunnya dan bagaimana mereka bisa tetap stabil.

Model standar ini memandang partikel-partikel menjadi titik-titik yang sangat kecil, yang beberapa di antaranya mengandung gaya dasar. Hanya saja, kelemahan dari model standar tadi, adalah kegagalannya untuk melakukan perhitungan terhadap gravitasi dan energi yang sangat tinggi.

Nah, bila ada sebuah teori yang bisa secara konsisten menyertakan dua hal tadi ke dalam pemodelannya, maka teori fisika yang universal akan benar-benar dapat terwujud. Sayangnya, banyak peneliti menganggap hal itu tak akan pernah tercapai.

2. Apakah Alien memang benar-benar ada?

Adalah sesuatu hal yang logis ketika berasumsi bahwa ada kehidupan lain selain di bumi. Sebab, unsur-unsur yang dibutuhkan bagi kehidupan terdistribusi secara luas di alam semesta.

Selain itu, sistem tata surya yang mirip dengan tata surya kita juga dijumpai di luar angkasa. "Jadi setidaknya, ada kemungkinan bahwa ada kehidupan lain di sana," kata Jill Tarter, Director of Center for SETI Research di California.

1. Bagaimana alam semesta tercipta?

Teori tentang dentuman besar yang mengawali keberadaan alam semesta sejak 13,7 miliar tahun lalu dipandang sebagai teori yang masuk akal, walaupun belum bisa langsung diuji.

Pada teori ini, segala sesuatu dimulai dengan luar angkasa yang berukuran kecil dan kemudian memuai dan berkembang menjadi besar. oleh karena proses inflasi (pemompaan). "Hingga kini kita belum mengetahui apa yang menyebabkan inflasi, atau bahkan apakah itu teori yang benar atau tidak," kata Eric Agol, seorang pakar astrofisika dari University of Washington.

VIVAnews

Everest Bukan Gunung Tertinggi di Dunia???


Hampir semua orang tahu bahwa gunung Everest merupakan gunung tertinggi di planet Bumi. Pendaki dari seluruh penjuru dunia berlomba-lomba mendaki Everest untuk meraih gelar ‘Penakluk puncak tertinggi di dunia’ yang sangat prestisius.

Seperti diketahui, puncak gunung Everest berada di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut. Tingginya daratan di pucuk itu membuat gunung Everest mendapat predikat sebagai gunung dengan ketinggian nomor satu.

Meski demikian, tahukah Anda sebenarnya gunung Everest bukanlah gunung yang paling tinggi di Bumi?

Mauna Kea, gunung yang berada di kepulauan Hawaii, Amerika Serikat memiliki ketinggian 4.205 meter di atas permukaan laut. Puncak gunung ini jauh lebih rendah dari gunung Everest.

Akan tetapi, Mauna Kea sebenarnya merupakan gunung yang kakinya dimulai dari dasar laut. Dan jika diukur dari kaki gunung, secara total, tinggi Mauna Kea lebih dari 10 ribu meter. Bandingkan dengan gunung Everest yang hanya 8.848 meter dari kaki ke puncaknya.

Gunung Mauna Kea memiliki volume sebesar 3.200 kilometer kubik. Ukurannya yang sangat besar ini membuat gunung di sebelahnya, yakni Mauna Loa menekan dasar laut di bawahnya hingga 6 kilometer.

Mauna Kea, gunung tertinggi di duniaMauna Kea juga terus turun dan semakin rata karena beban yang ia tanggung. Adapun rata-rata penurunan ketinggian gunung ini mencapai 0,2 milimeter per tahun. Adapun sebagian besar massa gunung tersebut berada di puncaknya.

Saat ini, puncak tertinggi Mauna Kea yang 4.205 meter di atas permukaan laut hanya berselisih sekitar 35 meter dibanding puncak gunung sebelah, Mauna Loa yang tingginya 4.169 meter dari atas permukaan laut.



VIVAnews

Tinggal di Gedung Tinggi Membuat Anda Lebih Cepat Tua


Sejumlah peneliti telah mempraktekkan salah satu teori fisikawan terkemuka dunia, Albert Einstein, yakni teori relativitas. Kesimpulannya, teori Einstein ini benar bahwa semakin jauh dari bumi, semakin cepat waktu berlari.

Artinya, usia anda semakin cepat melaju jika tinggal di atas gedung-gedung bertingkat ketimbang di rumah yang menapak bumi-meski dalam hitungan yang sangat kecil.

Kesimpulan ini disampaikan ilmuwan asal Amerika Serikat yang berhasil membuktikan teori Einstein ini. Walau konsep tersebut telah diterima selama bertahun-tahun, namun kini perbedaan dapat diukur untuk pertama kalinya dengan akurasi yang mengagumkan.

Dengan menggunakan sepasang jam paling akurat sedunia, fisikawan di National Institute of Standards and Technology, menemukan bahwa naik tangga ke lantai dua dan seterusnya hanya akan membuat usia Anda lebih cepat.

Penelitian ini menggunakan jam atom "logika kuantum" yang dapat menjaga waktu dalam hitungan satu detik lebih dari 3,7 miliar tahun.

Jika salah satu jam akurat ini naik satu kaki (1 kaki= 30,48 centimeter/cm), maka jam tersebut melaju lebih cepat - walaupun sepersekian miliar detik. Jadi, kalau naik dua kaki dari permukaan bumi, anda akan mengurangi 90/miliar per detik dari 79 tahun waktu hidup anda. Dengan naik 10 kaki ke atas atap gedung, dengan cepat anda mengurangi 900/miliar per detik dari usia 79 tahun hidup anda.

"Dan jika ada menghabiskan hidup anda di atas atas gedung Empire State berlantai 102 dan tinggi 1250 kaki, anda kehilangan 104/juta detik," kata salah satu peneliti James Chin-Wen Chou seperti dilansir dari laman The Telegraph edisi 23 September 2010.

Mereka berhasil membuktikan teori Einstein ini bahwa di ketinggian waktu berjalan lebih cepat karena pengaruh kekuatan grativikasi berkurang. Meski demikian juru bicara institut ini mengakui fenomena yang dinamai 'gravitational time dilation' tidak berdampak signifikan pada hidup manusia.

"Perbedaan (waktu) terlalu kecil untuk kehidupan manusia. Namun, penemuan ini bisa menyumbang pengetahuan bagi bidang geofisika dan lainnya," kata juru bicara itu.

Perhitungan tim akan digunakan untuk meningkatkan teknologi yang digunakan untuk mengukur bumi dan medan gravitasi. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science.

VIVAnews

detector

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template