
Vera Farah Bararah – detikHealth
Penelitian perilaku neuroscience terbaru menunjukkan rasa cinta ibu dan anaknya melibatkan senyawa kimia yang lebih kompleks dibandingkan pepatah Aristoteles, yaitu melibatkan hormon oksitosin.
Ilmuwan telah mengidentifikasi hormon oksitosin memainkan peran yang penting dalam ikatan antar manusia. Meskipun perilaku dari hormon ini pada manusia belum sepenuhnya dipahami oleh banyak peneliti.
Hormon oksitosin memainkan sejumlah peran di dalam tubuh manusia, terutama berperan penting pada seorang perempuan yang baru menjadi ibu. Hal ini disebabkan karena oksitosin dapat membantu menginduksi proses persalinan dan menstimulasi proses laktasi (menyusui).
“Oksitosin memfasilitasi atau membantu proses persalinan dan menyusui, karena itu hormon ini dipercaya juga ikut berperan dalam pembentukan ikatan antara ibu dan anak serta perilaku dari ibu itu sendiri,” ujar Jennifer Bartz, asisten professor psikiatri di
Pengaruh dari hormon oksitosin dalam pembentukan ikatan antara ibu dan anak menjadi alasan mengapa ikatan antara ibu dan anak lebih kuat dibandingkan dengan sang ayah.
Meskipun belum banyak hal yang bisa dipahami dari kerja hormon oksitosin ini, tapi sebuah penelitian telah menunjukkan peran dari oksitosin. Hormon ini dapat membantu individu mengingat wajah orang-orang yang mereka sukai dan membedakannya dengan orang yang tidak disukai.
“Kemungkinan salah satu hal yang difasilitasi oleh oksitosin adalah membantu dalam hal memori sosial, sehingga membuat seseorang memiliki pilihan untuk individu tertentu,” ungkap Bartz.
(ver/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar